Translate

Rabu, 27 Februari 2013

Anggota Parlemen Russia: Meteor Russia Adalah Senjata Baru AS

by
komet asteroid meteors comet header

Warga Panik:

Ledakan Meteor di Langit Russia, 6 Kota Rusak, Ribuan Korban Luka dan Ribuan Bangunan Hancur, Senjata Baru Amerika?

Sebuah meteor seberat 7.000 ton, meluncur diatas Russia dengan kecepatan 30 km/detik, namun meledak di ketinggian 30-50 km sebanding dengan kekuatan 20 bom atom, mengakibatkan korban luka sebanyak 1.200 orang, 3000 bangunan rusak di 6 kota. Pejabat wilayah Chelyabinsk mengerahkan 20.000 petugas penyelamat dan menyatakan meteor yang melintas lalu meledak itu sisanya kemudian jatuh ke sebuah danau es dan membuat lubang di danau yang berdiameter 8 meter.! Apakah meteor itu senjata baru Amerika?
Meteor russia - -meteor-yang-melintasi-kota-chelyabinks
Moskwa, Jum’at 15 Feb. 2013 — Sebuah meteorit meledak di atas kawasan Ural Rusia, Jumat (15/2/2013), dan pecahannya menyebar di permukiman! Akibat ledakan itu, kaca jendela sejumlah bangunan di beberapa tempat pecah dan menyebabkan sejumlah orang terluka.
Dilaporkan terdapat sekitar 6 kota yang mengalami kerusakan akibat hujan meteor ini. Wilayah yang paling parah terkena dampak hujan meteor ini yakni wilayah Chelyabinsk.
Meteor russia - Jejak ledakan objek yang diduga meteorit di atas Kota Chelyabinsk, Ural - AFP
“Sekitar pukul 09.20 waktu setempat, sebuah objek terpantau berada di langit Chelyabinsk meluncur di udara dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan ekor berbentuk asap di belakangnya. Dalam waktu 2 menit terdengarlah dua suara ledakan,” terang pejabat Kantor Urusan Darurat setempat, Yuri Burenko.
“Sebuah ledakan meteorit tersebut terjadi di atas wilayah Chelyabinsk di pegunungan Ural. Gelombang ledakan itu memecahkan kaca bangunan di sejumlah lokasi,” kata juru bicara kementerian urusan darurat kepada kantor berita Interfax.
Namun, kata juru bicara itu, sejauh ini, belum ditemukan bagian dari meteorit yang sudah jatuh ke bumi. Sejumlah saksi mata yang dikutip media mengatakan, mereka mendengar suara ledakan keras yang langsung memicu kepanikan di antara penduduk.
Chelyabinsk Russia map
Terekam Kamera Video
Peristiwa tersebut sempat terekam dalam sejumlah video amatir yang mendokumentasikan detik-detik ledakan tersebut. Rekaman itu memperlihatkan sebuah bola api raksasa melesat dari langit sebelum akhirnya meledak sebelum mencapai tanah.
Dalam rekaman yang disiarkan televisi lokal Russia Today, tampak detik-detik peristiwa jatuhnya meteor tersebut.
Meteor russia - Meteor melesatAda beberapa rekaman yang mendokumentasikannya. Salah satu rekaman video diambil seseorang yang tengah melaju dengan kendaraannya di jalanan. Saat mobil melaju, tiba-tiba tampak titik api mendekat dan kemudian meledak di langit. (lihat video)
Rekaman video lainnya memperlihatkan saat meteor meledak. Sempat terlihat bahwa kondisi di sekitar jatuhnya meteor itu menjadi gelap sesaat sebelum ledakan di langit terjadi.
Lukai Ribuan Orang
Laporan terakhir dari Kementerian Dalam Negeri Rusia menyatakan jatuhnya meteorit itu telah mengakibatkan lebih dari 1.200 orang terluka. Kebanyakan korban luka akibat terkena pecahan kaca jendela bangunan, seperti dilansir situs zeenews.india.com, Jumat (15/2).
Dari jumlah tersebut, tidak ada laporan korban luka akibat terkena serpihan meteorit secara langsung. Sebagian besar korban mengalami luka-luka akibat terkena pecahan kaca atau serpihan bangunan.
Saluran telepon maupun sinyal telepon genggam di sejumlah wilayah Chelyabinsk terputus akibat insiden ini. Dilaporkan, pemicunya karena sebuah meteorit yang jatuh ke bumi mengenai sebuah antena telekomunikasi setempat.
Meteor russia - meteor hancurkan pabrikBanyak jendela, baik di wilayah perkantoran maupun di pemukiman warga yang pecah akibat bunyi ledakan meteor di udara. Sedangkan sebuah pabrik di wilayah tersebut mengalami kerusakan paling parah karena dihantam meteorit. Bagian atap gedung pabrik tersebut runtuh dan beberapa dindingnya pun ambruk.
Masih belum jelas benda yang menyebabkan ledakan besar tersebut. Juru Bicara Kementerian Darurat Irina Rossius menyebut bahwa peristiwa tersebut sebagai hujan meteor.
Namun, pejabat lainnya, Elena Smirnikh, mengatakan bahwa ledakan ditimbulkan oleh sebuah meteor. Sejauh ini, belum dilaporkan penemuan pecahan benda yang meledak di atas langit wilayah Ural itu.
Tragedi ini mengingatkan dunia pada beberapa dekade lalu, saat sebuah ledakan yang diduga berasal dari meteorit menghancurkan pepohonan dan terbakar serta tumbang saat “airburst” pada 1908 di Tunguska, Siberia, Russia (baca: ‘Airburst’ (Komet Meledak) Menjadi Penyebab Bumi Kiamat).
Kaitan Meteorit dengan Asteroid 2012 DA14
Saat berita ini diturunkan belum diketahui jenis meteor itu, namun dikaitkan dengan asteroid 2012 DA14, yang memiliki ukuran seperti kolam renang olimpiade yang dikabarkan melintas dekat bumi pada jarak 27.520 km (17.100 mil) tak lama, dimalam hari yang sama, Jum’at malam ini.
Perlu juga diketahui bahwa asteroid 2012 DA14 adalah asteroid berukuran 45 meter dan akan melintas pada jalur yang jaraknya terdekat selama ini juga selama beberapa puluh tahun terakhir.
Asteroid 2012 DA14 compare with satelliteBegitu dekatnya asteroid ini melintas hingga lebih dekat dibandingkan satelit-satelit GPS buatan manusia (baca: 2012-DA14, Asteroid Melintas Terdekat Selama Puluhan Tahun, Pada 2110 Diprediksi Menumbuk Bumi!) Apakah ada kaitanya bahwa asteroid 2012 DA14 mungkin saja memiliki “anak” atau “pengikut” yang masuk ke atmosfir, sejauh ini belum ada yang tahu.
Namun Kementerian Darurat menggambarkan peristiwa yang terjadi di hari Jumat tersebut sebagai hujan meteor dalam bentuk bola api dan mengatakan tingkat radiasi saat ini masih terbilang normal, dan mendesak warga untuk tidak panik.
Badan Antariksa Amerika Serikat juga mengatakan tak ada kaitan jatuhnya meteor itu dengan asteroid 2012 DA14 yang diprediksi akan melintasi Bumi.
Meteorit Yang Jatuh Seberat 7000 Ton
Menurut Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, meteor yang jatuh pagi tadi di wilayah Chelyabinsk, Pegunungan Ural, Rusia, berbobot 7000 ton.
Para ahli mengatakan batu berpijar yang tampak terbakar di langit pagi itu merupakan meteorit. Pijaran batu meteorit itu bisa terlihat hingga jarak ratusan kilometer.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan peristiwa jatuhnya meteorit itu merupakan peringatan bagi planet Bumi.
meteor-rusia-yang-jatuh-membentuk-lubang-di-danau-es-003
“Saya harap tak ada akibat serius dari kejadian itu. Kejadian itu menunjukkan tak hanya kondisi ekonomi yang rawan tapi juga planet kita,” kata dia dalam sebuah forum ekonomi diadakan di wilayah Krasnoyarsk, Siberia hari ini.
Pemerintah kota Chelyabinsk juga mendesak warganya untuk tetap tinggal di dalam rumah mereka kecuali mereka ingin menjemput anak mereka dari sekolah-sekolah. Mereka mengatakan ledakan telah didengar pada ketinggian 10.000 meter, dimana diperkirakan ketika meteor coba memasuki atmosfir bumi.
Kerahkan Tim Penyelam
Keesokan harinya, sebanyak enam penyelam dikerahkan untuk menemukan sisa pecahan meteor yang jatuh di Danau Chebarkul di luar Kota Chelyabinsk, Rusia, kemarin.
Situs theaustralian.com.au melaporkan, Sabtu (16/2), sejauh ini pecahan meteor itu belum ditemukan di wilayah sekitar kota. Lokasi jatuhnya meteor di danau itu membentuk kawah berdiameter selebar delapan meter.
“Tim penyelam beranggotakan enam orang akan mencari pecahan meteorit itu,” kata seorang juru bicara Kementerian Keadaan Darurat Rusia.
meteor-rusia-yang-jatuh-membentuk-lubang-di-danau-es-001
Menteri Keadaan Darurat Rusia Vladimir Puchkov mengatakan sekitar 20 ribu petugas penyelamat telah disebar untuk menangani dampak jatuhnya meteor itu. “Kami telah mengerahkan tim khusus untuk menangani dampak meteor itu terhadap gedung-gedung,” kata dia.
Meteor yang jatuh di Rusia pagi kemarin hingga kini telah melukai lebih dari seribu orang dan merusak 3000 bangunan. Badan Antariksa Amerika (NASA) memperkirakan meteor berukuran sebesar bus dengan bobot tujuh ribu ton itu berkekuatan 20 bom atom dan melaju dengan kecepatan hingga 30 kilometer per detik.
Meteor Rusia Terbesar Dalam 100 Tahun
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan meteor yang jatuh di Kota Chelyabinsk, Rusia kemarin merupakan meteor terbesar yang menghantam Bumi selama seabad terakhir.
Meteor besar dilaporkan pernah menghantam Bumi pada 30 Juni 1908 di daerah Tunguska, Siberia, mengakibatkan sekitar 80 juta pohon tumbang rata dengan tanah.
“Jatuhnya meteor itu bisa disebut peristiwa langka dan bersejarah,” kata Direktur Planetarium NASA Jim Green, seperti dilansir surat kabar USA Today, Sabtu (16/2).
meteor-rusia-yang-jatuh-membentuk-lubang-di-danau-es-002
NASA memperkirakan meteor itu berukuran sebesar bus dengan bobot tujuh ribu ton dengan ledakan sekuat 20 bom atom. “Untungnya, atmosfer bumi menyerap sebagian besar energi meteor itu,” kata Amy mainzer, ilmuwan di Laboratorium NASA.
Meteor yang jatuh di Rusia itu menghantam bumi hanya beberapa jam sebelum asteroid bernama 2012 DA14 seluas setengah lapangan bola melintasi Bumi di ketinggian 27 ribu kilometer. Itu merupakan rekor jarak terdekat sebuah asteroid besar melintasi Bumi.
Mengapa Meteor di Rusia Bisa Meledak?
Menurut Scienceblogs.com (28/11/2008), sebuah blog sains yang diprakarsai oleh National Geographic, ketika sebuah meteor mendatangi bumi, meteor tersebut akan bergerak sangat cepat karena gaya tarik bumi yang begitu besar.
Hal ini akan menyebabkan sang meteor tersebut mampu bergerak dengan cepat dan meluncur dengan dahsyat dengan kecepatan hingga 11 sampai 72 km/detik menuju bumi.
Namun, sebagai pelindung terluar bumi, maka lapisan demi lapisan atmosfer akan mencoba melawan gaya luncuran akibat daya tarik gravitasi Bumi ditambah dengan laju meteor tersebut dan atmosfir akan memperlambat laju meteor sembari membakar habis material pembentuk meteor itu.
Itulah sebabnya mengapa meteor jatuh selalu terlihat mengeluarkan cahaya mengkilat, seperti yang terekam dalam kejadian di Rusia hari ini.
Sayangnya, jika material pembentuk meteor tersebut terlalu banyak tersusun oleh es maupun CO2 kering,  suhunya akan meningkat drastis dan mendidih. Suhu inilah yang menyebabkan molekul di dalam meteor tertekan dan mencoba untuk keluar. Sehingga, terjadilah ledakan yang sangat kuat tersebut.
Alan Harris, peneliti senior German Aerospace Center, menyebutkan bahwa sebagian besar kerusakan di negeri beruang merah tersebut terjadi karena ledakan dari meteor yang hancur di angkasa.
meteor in russia february 2013
Ledakan ini mengakibatkan sebuah gelombang kejut (shock wave) yang mampu menghancurkan kaca jendela dan benda-benda ringan berterbangan hingga radius beberapa kilometer. Sehingga, tidak mengherankan bila daerah yang jauh dari sumber ledakan juga terkena dampak signifikan akibat ledakan ini. Bahan pembentuk meteor sendiri juga mempengaruhi besar kecilnya ledakan yang terjadi.
Seperti yang terlihat dari kejadian di Rusia, nampaknya ukuran meteor yang jatuh ini cukup besar sehingga tidak habis terbakar di atmosfer. Untungnya, ledakan yang dihasilkan tidak parah meskipun mampu merusak bangunan dan mencederai banyak orang.
Pada peristiwa meteorit Russia ini, ia menghantam bumi dengan kecepatan sangat tinggi hingga 30 kilometer per jam. Kecepatan tinggi inilah yang mampu menghasilkan energi sangat besar dan akhirnya meledak, namun tak semuanya hancur. Lalu sisanya terus meluncur hingga menabrak permukaan bumi dengan masuk ke danau es.
Kesimpulan dan Penelitian dari NASA
Update “Peristiwa Siberia” hingga 19 Februari 2013 (4 hari pasca kejadian), berdasarkan rilis NASA Meteoroid Environment Office, Comprehensive Test Ban Treaty Organization (CTBTO), Russia’s Ural Federal University dan simulasi berbasis 2 spreadsheet: Nuclear Effects Calculator dan Dinamika Meteor :
1. Meteor meledak dan menghasilkan sisa hanya seukuran kerikil. Meteorit yang tersisa dari Peristiwa Siberia mulai ditemukan sejak Minggu 17 Februari 2013. Hingga kini secara akumulatif telah terkumpul 53 butir meteorit dengan ukuran kecil-kecil (antara 0,5 hingga 1 cm) dan berdasarkan analisis spektrometer memiliki tipe kondritik. Hingga kini belum ditemukan meteorit yang berukuran lebih besar. Meteorit kecil-kecil (seukuran kerikil) ini mengindikasikan dahsyatnya Peristiwa Siberia sehingga meremukkan massa asteroidnya saat terjadi ledakan di udara.
2. Sisa bongkahan terbesar meteor tak ditemukan di danau. Lubang berdiameter 6 m di permukaan es Danau Cherbakul telah diselami berulang kali guna mencari kemungkinan bongkahan meteorit besar didasarnya. Namun tidak ada penemuan meteorit yang dimaksud. Kini muncul anggapan bahwa lubang bundar itu tidak terkait dengan jatuhnya meteorit ke danau Cherbakul dalam Peristiwa Siberia.
3. Energi Meteor setara dengan 500 kiloton TNT. Gelombang infrasonik (frekuensi kurang dari 10 Hz) yang diproduksi Peristiwa Siberia menjalar ke segenap penjuru atmosfer di permukaan Bumi. Gelombang ini tidak terdengar oleh manusia, hanya hewan-hewan tertentu yang sanggup mendengarnya. Stasiun-stasiun infrasonik yang menjadi bagian pengawasan penegakan larangan ujicoba nuklir dalam payung CTBTO seperti stasiun Alaska dan bahkan Antartika merekam gelombang infrasonik produk Peristiwa Siberia, yang memiliki periode rata-rata 30 detik. Dari periode inilah bisa diketahui bahwa Peristiwa Siberia melepaskan energi 500 kiloton TNT.
4. Deteksi dini Meteor yang berpotensi membahayakan Bumi adalah mustahil. Dengan mempertimbangkan profil orbitnya dan batas kemampuan teleskop-teleskop pelacak asteroid/komet berpotensi bahaya bagi Bumi (yakni pada magnitudo semu +24), maka asteroid penyebab Peristiwa Siberia hanya akan bisa terdeteksi dalam 2 jam sebelum meledak di atas Chelyabinsk, atau pada saat jaraknya hanya 135.000 km dari Bumi. Pendeteksian itu pun membutuhkan situasi sempurna: malam hari, cuaca cerah dan tak ada gangguan cahaya akibat fase Bulan di antara Bulan perempat-purnama-Bulan perempat. Dengan Peristiwa Siberia terjadi di pagi hari, maka upaya deteksi dini dengan teleskop terbaik sekalipun yang ada pada saat ini menjadi mustahil.
5. Meteor Russia bertipe Kondritik. Kita cukup beruntung, meteorit dalam Peristiwa Siberia bertipe kondritik. Jika bertipe besi (siderit), maka boloid akan menerobos masuk lebih jauh hingga meledak pada ketinggian 10 km saja dengan pelepasan energi mencapai 1 megaton TNT. Jika hal semacam ini terjadi, korban jiwa bakal tak terelakkan mengingat hingga radius 11 km dari episentrum (proyeksi titik ledakan tepat di permukaan Bumi) akan terjadi kasus luka bakar tingkat tiga yang berpotensi besar menjadi fatal. Sementara area yang porak-poranda oleh hantaman gelombang kejut akan berjarak hingga 21 km dari episentrum, yang setara dengan luas area 1.400 kilometer persegi. (Ma’rufin Sudibyo)
asteroids meteor
Anggota Parlemen Rusia: Meteor itu Senjata Amerika
Anggota parlemen Rusia dari Partai Liberal Vladimir Zhirinovsky mengatakan jatuhnya meteor kemarin di Kota Chelyabinsk merupakan suatu konspirasi Amerika Serikat.
“Benda itu bukan meteorit, itu adalah aksi Amerika yang sedang menguji coba senjata barunya,” kata Vladimir Zhirinovsky kepada wartawan kemarin, seperti dilansir Surat kabar the Washington Post, Sabtu (6/2/13).
Zhirinovsky juga menyebutkan, “Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry sebelumnya telah mencoba memberitahu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tentang uji coba itu. Namun dalam beberapa hari ini Lavrov dikabarkan menghindari telepon dari Kerry”,  jelas Zhirinovsky.
“Dia (Kerry) mencoba menghubungi Lavrov, tapi dia sedang dalam perjalanan. Kerry bersungguh-sungguh ingin memperingati Lavrov tentang provokasi terhadap Rusia,” kata dia.
anggota parlemen Russia Vladimir Zhirinovsky
Zhirinovsky selama ini dikenal sebagai sosok yang sangat nasionalis dan anti-Barat. Beberapa kali pernyataannya sering menimbulkan kontroversi. Surat kabar Jerman Der Spiegel pernah menyebut Zhirinovsky sebagai politikus badut dan seorang radikal sayap kanan.
Meteor yang jatuh di Rusia pagi kemarin hingga kini telah melukai lebih dari seribu orang dan merusak 3000 bangunan. Badan Antariksa Amerika (NASA) memperkirakan meteor berukuran sebesar bus dengan bobot tujuh ribu ton itu berkekuatan 20 bom atom dan melaju dengan kecepatan hingga 20 kilometer per detik.
Pecahan Meteorite Russia Dihargai Ratusan Juta Rupiah
Addi Bischoff menyebutkan bahwa kerusakan fisik bukanlah satu-satunya dampak yang diterima warga Rusia. Namun, mereka yang menemukan pecahan batu meteor tersebut bisa mendadak kaya raya.
Hal ini dikarenakan banyak para pemburu batu dan peneliti yang berlomba-lomba untuk mendapatkan batu meteorit segera setelah jatuh di bumi. Diperkirakan, jika dijual, batu ini bisa dibanderol hingga USD 670 atau Rp 65, juta per gram tergantung dari materi pembentuknya.
Russia Chelyabinsk meteorite stones
Benar saja, baru selang tiga hari namun di Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (18/2), pecahan meteor itu mulai dijual di sebuah situs Internet bernama Avito.ru, sebuah laman yang biasa memuat iklan baris dan menawarnya hingga ratusan juta rupiah.
Pecahan meteor itu mulai dipunguti di Kota Chelyabinsk, tempat seribu lebih orang terluka akibat hantaman meteor yang merusak sejumlah bangunan.
Beberapa pembeli di situs itu bahkan berani menawar sekitar Rp 150 juta untuk sekeping pecahan batu luar angkasa itu.
Tapi ada itu juga ada yang menawarkan beberapa pecahan meteor dengan harga Rp 160 ribu. Perlu juga diketahui bahwa konversi saat ini 1 Rubel = 321 Rupiah. (10.00o Rubel = 3.210.00o Rupiah).
Russia Chelyabinsk meteorite stone - 100 000 rubel.
Russia Chelyabinsk meteorite stone - 100 000 rubel
“Situs ini dipenuhi orang-orang yang ingin membeli pecahan meteor itu,” kata seorang warga kota bernama Oleg Karpov.
Sejumlah kolektor meteorit dari seluruh dunia tampaknya berminat membeli pecahan meteor itu. Kelangkaan benda antariksa dari sistim tata surya ini memang sangat dibanggakan dan tak ternilai dimata para kolektor meteorit dunia.
Sutradara terkenal asal Amerika Serikat Steven Spielberg Oktober tahun lalu bahkan pernah membeli meteorit sebesar 22 sentimeter yang jatuh di Siberia seharga Rp 420 juta.
Russia Chelyabinsk meteorite stone - 30 000 rubels
Namun sejumlah warga Kota Chelyabinsk dan Chebarkul, sekitar 1.500 kilometer sebelah timur Ibu Kota Moskow, juga melihat sejumlah orang mulai berdatangan ingin mengumpulkan pecahan terbesar meteor itu di lokasi tempat jatuhnya di sekitar danau es.
Ilmuwan juga mengatakan pada hari Senin mereka telah menemukan pecahan meteor yang jatuh tiga hari lalu di Kota Chelyabinsk, Rusia.
Situs asiaone.com melaporkan, Senin (18/2), para ilmuwan menemukan pecahan meteor itu di dekat Danau Chebarkul, di luar Kota Chelyabinsk.
Russia Meteorite - Fragments of a meteorite found near the Chebarkul Lake 02 Russia Meteorite - Fragments of a meteorite found near the Chebarkul Lake
Sejumlah ilmuwan anggota Akademi Sains Rusia telah mengadakan uji coba secara kimia terhadap pecahan batu di sekitar danau itu dan menyatakan pecahan batu itu berasal dari luar angkasa.
Russia Chelyabinsk meteorite stone - lab 05 Russia Chelyabinsk meteorite stone - lab 04
“Kami memastikan pecahan yang berhasil ditemukan oleh tim ekspedisi di dekat Danau Chebarkul itu adalah bagian dari meteorit,” kata anggota Akademi Sains Rusia Viktor Grokhovsky.
Russia Chelyabinsk meteorite stone - lab 01  Russia Chelyabinsk meteorite stone - lab 02
Russia Chelyabinsk meteorite stone - lab 03
Grokhovsky juga mengatakan meteorit itu mengandung sepuluh persen unsur besi. “Batu luar angkasa itu kemungkinan akan dinamakan Meteorit Chebarkul,” kata anggota Akademi Sains Rusia Viktor Grokhovsky.
(Sumber: RT/AFP/Reuters/BBC/theAustralian/the WashintonPost/ Scienceblogs/Avito.ru/Detik/Merdeka/Tribunews/Kompas/berbagai sumber)
asteroids meteor hits world map

Tidak ada komentar:

Posting Komentar