Translate

Selasa, 05 Maret 2013

Apa Risiko Penyederhanaan Rupiah

Risiko inisial telah diantisipasi Dalam, RUU redenominasi.
http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2010/08/06/94004_daftar-harga-di-kedai-makanan-cepat-saji_209_157.jpgPT ARWANA daftar harga di Kedai MAKANAN Yang menyederhanakan Angka ribuan menjadi satuan
Jakarta Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, menyatakan bahwa redenominasi atau penyederhanaan mata Diskonto tagihan dan memiliki risiko adanya Potensi kenaikan daftar harga akibat pembulatan daftar harga Ke Atas secara berlebihan oleh oknum-oknum tertentu.
Untuk ITU, BI beserta pemerintah mengantisipasi risiko nihil Artikel Baru memasukkan berbagai ketentuan di Dalam, Rancangan Undang-undang redenominasi Yang secara Tegas mengatur praktik pembulatan daftar harga.
"Itu harus memenuhi Kriteria kewajaran, disertai Pengawasan, Dan ADA penindakan Tegas terhadap therapy terapi curang Yang merugikan Masyarakat Luas," kata Darmin Nasution di Jakarta, Rabu 23 Januari 2013.
Darmin memperkirakan, Masa Transisi redenominasi Akan memakan waktu Enam years Penghasilan kena pajak pemerintah Dan DPR mencapai kesepakatan. Ia menjelaskan, keseluruhan Program nihil mencakup Tiga tahap Kedudukan, yaitu persiapan, Transisi Serta pararelisasi, Dan tahap phashing keluar.
"Tahap persiapan Yang Kedudukan adalah menyusun RUU redenominasi, Rencana PERCETAKAN CORPORINDO, penyesuaian TI, Dan sosialisasi kepada seluruh Masyarakat," ujarnya.
Darmin menambahkan, Penghasilan kena pajak tahap persiapan nihil selesai, masuk tahap PADA Transisi. Illustrasi Masa Transisi, doa mata CORPORINDO yaitu CORPORINDO Artikel Baru nominal Baru Dan mata CORPORINDO nominal lama diberlakukan secara bersamaan.
Tahapan terahir yaitu phasing out. PADA tahap inisial, kata dia, BI MULAI menarik mata CORPORINDO lama untuk tidak digunakan Lagi di Pasar. Tahap inisial diberlakukan Penghasilan kena pajak Masyarakat telah terbiasa Artikel Baru mata CORPORINDO nominal Baru. (Asp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar